Info Terbaru 2022

Modul Bk Perihal Perkembangan Fisik Individu

Modul Bk Perihal Perkembangan Fisik Individu
Modul Bk Perihal Perkembangan Fisik Individu

Modul BK Tentang Perkembangan Fisik Individu 

Tugas pokok guru bimbingan konseling (BK) adalah melaksanakan aktivitas layanan dan aktivitas pendukung kepada akseptor didik. Dalam menyelenggarakan aktivitas layanan dan aktivitas pendukung, guru BK perlu memahami karakteristik siswa asuh termasuk perilaku, perkembangan fisik, dan psikhisnya. Dengan memahami karakteristik siswa asuh guru BK sanggup menentukan pendekatan dan teknik yang sempurna dalam memperlakukan mereka sebagai manusia, mengetahui kebutuhan mereka, dan merelevansikan agenda BK untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Siswa asuh mempunyai karakteristik yang unik, yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Meskipun demikian, guru BK harus memberi kesempatan kepada mereka untuk memperoleh layanan BK sesuai dengan perilakunya, kondisi pfisik, dan psikisnya. Wujud dari upaya tersebut yakni adanya pelayanan BK yang memberi kesempatan akseptor didik perkembangannya secara fisik dan psikologis.

Peserta didik jenjang Sekolah Menengah Pertama dan SMA/SMK berkisar antara 12 hingga 17 tahun. Rentang usia tersebut dikategorikan pada masa remaja. Dalam modul ini akan dibahas perihal perkembangan fisik, psikhis, dan sikap cukup umur serta aplikasinya dalam aktivitas bimbingan konseling.

Modul BK Tentang Perkembangan Fisik Individu untuk mata diklat perkembangan individu dalam proses bimbingan dan konseling ini mendeskripsikan perihal sikap manusia, perkembangan fisik individu, dan perkembangan psikologis individu, serta penerapannya kaidah sikap manusia, perkembangan fisik insan dan psikologis terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling.


Daftar Isi Modul BK Tentang Perkembangan Fisik Individu 

BAB II Perkembangan Fisik Individu
1. Makna dan Karakteristik Pertumbuhan Fisik Individu
2. Perubahan Fisik Remaja
3. Keanekaragaman Proporsi Tubuh
4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik
5. Rangkuman

Perubahan fisik cukup umur ditandai oleh (1) perubahan ukuran tubuh, yang selama masa cukup umur pertumbuhan tinggi tubuh bertambah 25% dan berat tubuh sekitar 200 persen, (2) proporsi tubuh yang kurang proporsional, (3) ciri k3l4m1n utama yaitu kematangan fungsi alat k3l4m1n utama yang pada perempuan mengalami menstruasi pertama dan “mimpi basah” pertama, dan (4) ciri k3l4m1n kedua yakni pinggul melebar, dan payudara membesar pada perempuan dan tumbuhnya kumis dan bulu halus di sekitar k3l4m1n , membesarnya jakun, dan perubahan bunyi pada laki-laki.

Beberapa faktor yang mensugesti perkembangan fisik yakni keluarga, gizi, emosional, jenis k3l4m1n , dan kesehatan. Perubahan fisik sanggup mensugesti perkembangan tingkah laris dan jiwa.

BAB III Perkembangan Psikis Remaja
1. Perkembangan Psikis Remaja
2. Perkembangan Emosi
3. Perkembangan Bakat Khusus
4. Perkembangan Pendidikan dan Karir
5. Perkembangan Nilai dan Moral
6. Rangkuman

Emosi yakni warna afektif yang berpengaruh dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Jenis emosi yang sering dialami cukup umur antara lain cinta, gembira, marah, takut, cemas, dan sedih. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya, serta pengendalian cukup umur terhadap engkapan emosi mereka.

Faktor-faktor yang mensugesti perkembangan emosi antara lain kematangan dan berguru serta kondisi kehidupan. Emosi mensugesti tingkah laku, contohnya orang takut menjadi gemetar, sulit bicara, dan membolos. Ada perbedaan individual dalam perkembangan emosi cukup umur yang sebagian disebabkan oleh keadaan fisik, taraf kemampuan intelektual, dan kondisi lingkungan. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan, guru sanggup melaksanakan beberapa upaya dalam pengembangan emosi cukup umur misalnya, konsisten dalam pengelolaan kelas, mendorong anak bersaing dengan diri sendiri, pengelolaan diskusi kelas yang baik, mencobamemahami remaja, dan membantu siswa untuk berprestasi.

Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat kekerabatan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Perhatian cukup umur mulai tertuju pada pergaulan di dalam masyarakat dan mereka membutuhkan pemahaman perihal norma kehidupan yang komplek. Pergaulan cukup umur banyak diwujudkan dalam bentuk kehhidupan kelompok terutama kelompok sebaya sama jenis. Perkembangan sosial anak cukup umur dipengaruhi dipengaruhi oleh kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan , dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.

Nilai-nilai kehidupan yakni norma-norma yang berlaku dalam masyarakat atau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat dan negara. Sedangkan moral yakni anutan perihal baik, jelek perbuatan dan kelakuan, dan akhlak. Sikap yakni kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal. Keterkaitan nilai, moral, dan sikap tampak dalam pengamalan nilai.

BAB IV Perkembangan Perilaku 
1. Definisi Perilaku
2. Bentuk Perilaku
3. Domain Perilaku
4. Proses Terjadinya Perilaku
5. Rangkuman

Yang dimaksud sikap (manusia) adalah semua aktivitas atau aktifitas manusia, baik yang sanggup diamati pribadi maupun yang tidak sanggup diamati pihak luar. Perilaku individu terbentuk melalui proses awareness (kesadaran), interest, evaluasi, trial, dan adopsi. Perilaku individu sanggup dipelajari melalui observasi, eksperimen, tes, angket, biografi, dan buku harian.

BAB V Penerapan Kaidah Perkembangan Fisik, Psikologis dan Perilaku Individu Terhadap Pelayanan Konseling
1. Tugas Perkembangan Remaja
2. Karakteristik Perbedaan Individu
3. Penerapan Kaidah Terhadap Pelayanan BK
4. Rangkuman

Pesera didik mempunyai karakteristik individu yang berbeda satu dengan lainnya. Layanan BK dibutuhkan sanggup melayani semua siswa dengan segenap potensi dan kekurangan yang dimiliki. Dalam menyusun agenda BK seharusnya memperhatikan kebutuhan akseptor didik sehingga sebelum merencanakan agenda guru BK perlu melaksanakan identifikasi dan analisis kebutuhan akseptor didik termasuk kebutuhan akan perkembangan fisik, psikis, dan perilaku. Layanan yang dilaksanakan seharusnya sanggup mengemban fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaan dan perkembangan terhadap perkembangan fisik, psikis, dan sikap akseptor didik yang sanggup mengembangkan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Berkaitan dengan kondisi akseptor didik yang mengalami perkembangan fisik, psikis, dan perilaku, maka materi layanan perlu diubahsuaikan dengan hal tersebut. Tak kalah penting, dalam pelaksanaan aktivitas layanan pun hal tersebut perlu mejadi pertimbangan sehingga akseptor didik sanggup mengikuti aktivitas bimbingan sesuai denegan kondisi fisik, psikis, dan perilaku.

Itu Sedikit Bahasan yang ada didalam Modul BK Tentang Perkembangan Fisik Individu. Pastinya sangat membantu dalam proses bimbingan dan konseling Siswa biar lebih paham lagi mengenai Perkembangan Fisik Individu Siswa dengan klarifikasi dan kategorinya. Bagi yang membutuhkan file lengkapnya bisa dengan gampang didapatkan melalui tautan link berikut ini ;
Demikianlah kiranya membuatkan Informasi dan File mengenai Modul BK Tentang Perkembangan Fisik Individu, Semoga bermanfaat.
Advertisement

Iklan Sidebar